16 Desember 2015

Inside Out (2015)


All Emotion are Beautifull, thats true, liat aja film Inside Out. Yup jangan pernah membenci emosi yang ada karena itu adalah bagian dari hidup, penyeimbang hidup, mau itu marah (Anger), sedih (Sadness), bahagia (Joy), takut (Fear) atau jijik (Disgust), dan sebagainya. Tuhan sudah merangkainya dengan sempurna untuk keseimbangan hidup kita, amazing. Sekarang bagaimana kita memanage semua itu menggunakan akal, dan fikiran yang ada di otak kita. Riley anak perempuan 11 tahun di film animasi ini memiliki kelima emosi tersebut yang dikendalikan di Headquartes (kita anggap dalam dunia nyata ini adalah otak manusia). Nah, saat sang Ayah harus pindah kerja ke San Fransisco emosi Riley benar benar kacau, karena ia harus beradaptasi dengan lingkungan dan teman teman yang baru. Emosi yang paling berperan adalah Joy (Bahagia), yang benar benar berjuang agar emosi Riley stabil, namun Sadness (sedih) selalu datang mengganggu, belum lagi Anger (marah) yang tidak menyukai teman baru juga kamar baru Riley, semua emosi beradu membuat Headquartes tidak stabil. Saat Riley memumutuskan untuk kabur dari rumah dan kembali ke tempat tinggal asalnya, dengan modal kartu kredit ibunya yang ia curi, Riley tidak jujur, Headquartes semakin kacau. Namun setelah dijalan apa yang terjadi Fear mengambil peran dan Riley tiba tiba takut kehilangan keluarganya, akhirnya ia kembali dengan penuh kesedihan. Dan ajaib Sadness yang semula disangka sebagai pembuat Headquartes kacau justru kuncinya adalah Sadness, karena Riley menjadi sangat sedih saat membayangkan harus berpisah dari keluarga dan semuanya. Dan semangatnya membaik saat Riley membayangkan hal hal bahagia dari kecil sampai sekarang. Akhirnya Headquartes terkendali kembali. Dan tentu ini juga berkat dukungan dari kedua orang tuanya. Film animasi ini aku fikir mengedukasi, rekomen buat tontonan keluarga. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar